Kamis, 15 Juli 2010

Ver. II METODE PERBAIKAN RETAK PADA SLAB

Ruang Lingkup
Pekerjaan perbaikan pada slab baik retak yang bersifat non struktural (retak rambut) maupun retak struktural.
Tujuan dan Sasaran
Perbaikan terhadap retak dilakukan dengan tujuan :

  1. Memberikan perlindungan terhadap tulangan pada lokasi retak agar tidak terpengaruh lingkungan luar.
  2. Merekatkan kembali beton setelah mengalami pemisahan akibat retak agar beton yang telah mengalami pemisahan tersebut dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya.

Tipe retak
Tipe – tipe retak yang terjadi dapat dikategorikan sebagai berikut :

  1. Retak struktural (retak tembus).
  2. Retak non struktural (retak rambut).

Batasan
Untuk pelaksanaan perbaikan dilakukan dengan beberapa metode yang sesuai dengan batasan berikut :

  • Coating

Metode perbaikan dengan coating dilaksanakan pada retak yang bersifat non struktural (retak rambut) bertujuan untuk memberikan perlindungan pada tulangan terhadap pengaruh lingkungan luar

  • Epoxy Injection

Metode perbaikan dengan epoxy injection dilaksanakan pada retak yang bersifat struktural (retak tembus) bertujuan untuk merekatkan kembali beton yang mengalami pemisahan

Methodologi

  • Coating

Bahan :

- Material epoxy coating

- Material bonding agent

Alat :

- Mesin Gerinda

- Sendok semen

- Roskam

- Kape

- Sterofoam

- Ember

- Amplas

Cara :

1. Bersihkan permukaan beton pada bagian yang retak dari semua kotoran dan debu.

2. Beri material bonding agent pada bagian yang retak.

3. Tutup semua bagian yang retak dengan bahan epoxy coating

4. Biarkan material sampai mengeras selama 24 jam

5. Bersihkan bagian bekas coating dengan amplas

  • Epoxy Injection

Bahan :

- Material Epoxy

- Material Resin Injeksi

Alat – alat Bantu :

- Mesin Gerinda

- Pompa Kompressor Mini/Tabung Suntik

- Tabung Pengatur Angin

- Tabung Material Injeksi

- Bor Beton

- Nepel Plastik

- Selang Plastik

Cara Pelaksanaan :

1. Cipping pada jalur retak

2. Bersihkan permukaan beton pada bagian yang retak dari semua kotoran dan debu dengan menggunakan angin kompressor/sikat kawat.

3. Bor pada bagian atas atau bawah pada lokasi retak untuk penempatan nepel dengan jarak ± 20 cm.

4. Pasang Nepel dan lem pada tempat–tempat yang telah dibor dengan menggunakan bahan epoxy.

5. Tutup semua bagian retak dengan epoxy.

6. Pekerjaan injeksi dilakukan dari lebar retak yang besar ke arah lebar retak yang kecil.

Alat yang digunakan untuk menginjeksi yaitu :

Memakai Mini Kompressor :

1. Isi tabung dengan material injeksi dengan dosis sesuai prosedur/brosur

2. Hubungkan selang antar mini kompressor–tabung pengatur angin–tabung material injeksi–nepel.

3. Hidupkan mini kompressor dengan tekanan 2–3 MPa (Low Pressure)

4. Buka tabung pengatur angin dengan perlahan sampai campuran injeksi mengalir masuk nepel 1 dan mengisi bagian yang retak sampai material injeksi keluar dari lubang kontrol pada nepel 2.

5. Ikat selang yang sudah terpasang pada nepel 2 agar cairan dapat menyebar ke seluruh bagian yang retak sehingga dapat terisi oleh material injeksi.

6. Buka tabung pengatur angin dengan perlahan sampai campuran injeksi mengalir masuk nepel 3 dan mengisi bagian yang retak sampai material injeksi keluar dari lubang kontrol pada nepel 4.

7. Ikat selang yang sudah terpasang pada nepel 4 agar cairan dapat menyebar ke seluruh bagian yang retak sehingga dapat terisi oleh material injeksi, lakukan dengan cara yang sama pada seluruh nepel yang terpasang.

Memakai Tabung Suntik :

1. Isi tabung suntik dengan material injeksi dengan dosis sesuai prosedur/brosur

2. Tempatkan lubang tabung suntik pada lubang nepel 1

3. Gunakan tali karet untuk mendesak secara perlahan bahan epoxy yang ada di tabung suntik.

4. Setelah isi dalam tabung di nepel 1 habis, segera tempatkan lubang tabung suntik pada lubang nepel 2.

5. Biarkan material mengeras selama 24 jam untuk nepel–nepel plastik kemudian bisa dilepas.

6. Bersihkan bagian bekas injeksi dengan amplas.

0 komentar:

Posting Komentar