Kamis, 01 Juli 2010

Jacking Pile

Dalam membuat bangunan, ada 2 pondasi yang dipakai dalam perencanaan,
1. pondasi dangkal
2. pondasi dalam
Pemilihan pondasi diatas adalah berdasarkan kondisi tanah dan beratnya bangunan. Penjelasannya tidak akan dibahas dalam artikel konstruksi ini , Yang dibahas disini adalah pemancangan pondasi dalam dengan jacking pile. Dimana kita ketahui ada beberapa cara pemancangan pondasi dalam seperti bor pile, hammer driven pile, jacking pile, dll.

Sistim pemancangan jacking pile adalah sistim pemancangan dengan metoda tiang bukan dipukul sampai 10 pukulan terakhir <>

Mengapa metode jacking pile dalam artikel konsruksi ini dimasukkan dalam optimalisasi perancangan ?
Ini dikarenakan jika mengoptimalkan fungsi jacking pile , maka safety factor tiang yang biasanya > 2.5, bisa dikecilkan menjadi 2, sehingga jumlah tiang bisa dikurangi (pengurangan ini bisa dilakukan karena metode pemancangan jacking pile yang menyerupai loading test).
Contoh : jika beban 600 ton, pemancangan hammer driven pile spunpile diameter 60 bisa 5 buah, sedangkan dengan jacking pile bisa 3 buah(bayangkan jika 1 proyek ada 1000 buah, berapa ratus juta yang bisa dihemat), tapi yang menghitung pengurangan ini harus konsultan struktur.

Kelemahan pemancangan

jacking pile

  1. Tidak cocok untuk lokasi yang tanahnya sempit karena jarak bebas alat pancang ke tembok harus 2.5m - 5 m(tergantung alatnya).
  2. Tidak bisa untuk tanah yang ada lensanya.
  3. penghematannya bisa dilakukan jika perancangan strukturnya diubah, sehingga harus banyak melibatkan dengan konsultan struktur.



Kelebihan pemancangan jacking pile
1. Cocok untuk daerah Jakarta yang padat perumahan karena tidak berisik (promosi supplier ditaruh aqua gelas dimesinnya, airnya tidak akan tumpah karena getarannya,jadi kalo orang sekitarnya bilang dia shock / kaca rumahnya pecah gara2x kita pancang,itu tidak mungkin.

2. Jumlah tiang bisa berkurang banyak sehingga membuat lebih murah ( di satu proyek 140 tiang dengan hammer bisa jadi 100 tiang dengan jacking pile)

3. Di masa depan, jika disetujui oleh P2B,jacking pile bisa untuk menggantikan loading test karena sifatnya berdasarkan tekanan, sehingga menyerupai loading test, sehingga biaya loading test yang ratusan juta bisa dihemat.

4. Akurasi pemancangan lebih tepat(kemungkinan miring kecil), sehingga design jarak antar tiang bisa minimal, yang menyebabkan banyaknya besi pilecap dan volume beton pilecap bisa diminimalkan

CARA KERJA JACKING PILE

Tahap 1. Mengangkat Tiang Pancang Dengan Crane



Tahap 2. Tiang Pancang Dimasukkan ke alat pancang

Tahap 3. Menjepit tiang dengan penjepit alat pancang dan mulai memancang dengan tekanan hidraulik

Tahap 3. Setelah selesai memancang, crane akan mengambil tiang kedua dan proses berulang seperti diatas

0 komentar:

Posting Komentar